Daftar Berita/Artikel Diterbitkan

Saturday, May 26, 2012

Pulau Terluar Pangkep




“Pulang setahun sekali, saat bulan puasa, itupun melewati beberapa pulau, NTB, dan Lombok, selama empat hari empat malam, dari Lombok naik perahu sekitar Empat jam, barulah sampai di pulau tempat tinggalnya. Terkadang Dia juga naik perahu kapal yang langsung menuju pulau tersebut, dengan menempuh waktu kurang lebih dua hari satu malam, namun rute kedua ini dilewati dengan naik kapal ukuran sedang milik nelayan.“
“ndak takut ya”, “ndak ji, sudah biasa, karena tidur ji di kerja di Kapal”,  itu ji kadang penumpang perempuan, kalau malam dan besar ombak, kadang menangis juga”.
Kisah di atas adalah satu dari kisah penduduk yang tinggal di Pulau terluar Pangkep. Jamal nama panggilannya. Saat ini Jamal kuliah di salah satu perguruan tinggi di Pangkep. saat di tanya, kenapa tidak kuliah di NTB atau Lombok yang jaraknya tidak sejauh Ibu Kota Pangkep, apalagi tidak sedikit saudara-saudara Jamal yang juga kerja di NTB maupun Lombok, Dia mengatakan, dirinya berkeinginan untuk kerja di Ibu Kota Pangkep setelah selesai kuliah nanti, mengingat KTP yang dia miliki adalah KTP Pangkep.
Kabupaten Pangkep adalah salah satu daerah di Sulsel yang memiliki kawasan yang sangat luas, apalagi daerah pesisirnya. Beberapa pulau yang masuk kawasan Pangkep ada yang berdekatan dengan pulau NTB, Lombok dan juga pulau Kalimantan.

Wednesday, May 23, 2012

Hasan




Rumah ini bukan rumah singgah orang kaya, yang digunakan berlibur atau menghilangkan penat dari kerja yang sehari-harinya dilakukan di kota. Rumah ini dihuni oleh seorang warga, tepatnya di kelurahan Biraeng Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Lokasi rumah ini berada di lereng salah satu gunung yang banyak terbentang di daratan Kabupaten Pangkep. Karena lokasinya yang berada di dekat gunung, membuat rumah ini asri, sejuk dan membawa kedamaian di hati penghuninya.
Salah seorang penghuni rumah ini adalah Hasan. seorang warga yang tergolong masih muda dan energik. Sehari-hari Hasan menarik bentor (becak motor) demi kebutuhan keluarganya.
Hasan dikenal sebagai seorang yang baik dan suka bergaul. Hasan juga dikenal sebagai warga yang kritis, lantaran seringnya Hasan mengkritisi perilaku tidak demokratis pemerintah di kelurahannya, dari mulai pelayanan terhadap kebutuhan dasar seperti raskin, kesehatan, dan bantuan-bantuan yang masuk ke kelurahan yang dirasakannya tidak transparan.