WD - Radikalisme yang mengatasnamakan Agama,
Jihad dan Tuhan seharusnya bukan sebuah upaya untuk menghilangkan nyawa orang
lain. Hal tersebut disampaikan Professor Nasaruddin Umar dalam kegiatan dialog
yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum
Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten.
Menurut Nasaruddin Umar, jihad seharusnya
untuk “menghidupkan” bukan membunuh orang.
"Jihad itu menghidupkan manusia, ketika
ada jihad yang membunuh orang, maka hal itu bukan jihad," ujar Nasaruddin
Umar.
"Islam yang kita perjuangan harus masuk
di akal dan masuk dihati, karena Islam yang tidak masuk di akal tidak akan
pernah bisa menjadi agama masa depan. Membunuh diri dan membunuh orang lain
tidak pernah saya temukan di kitab-kitab fiqih dan hadits Rasulullah SAW dalam
memperjuangkan agama Islam," tegas Rektor PTIQ Jakarta ini.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pasantren
Nurul Arifin Pandeglang, pada Rabu (3/8/2016).
No comments:
Post a Comment