WD - Penanganan gerakan radikal dan terorisme harus massif. Selalu melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung Dr. KH. Abdul Syukur.
“Tugas FKPT adalah melaksanakan kegiatan penanggulangan paham radikal teroris di daerah lewat dialog seperti ini” terangnya.
FKPT adalah perpanjangan tangan sekaligus mitra BNPT di daerah, untuk melakukan sosialisasi penanggulangan terorisme dengan menggandeng para tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama, dan para ormas.
“Dialog pelibatan ini merupakan upaya deradikalisasi pemahaman radikal terorisme yang mungkin saja berkembang di daerah Lampung, kabupaten pringsewu”. Ungkap Abdul Syukur yang juga pengurus NU Wilayah Lampung ini.
Disamping itu menurut Abdul Syukur, kegiatan seperti ini dapat membentengi masyarakat. “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk membentengi masyarakat agar terhindar dari pahama ekstrim, nanti akan diberikan pemahaman mengenai islam moderat, toleran dan dapat menerima perbedaan dalam masyarakat”, terangnya.
Terpisah, Bupati Pringsewu, KH. Sujadi Sadat mengatakan, bahwa masyarakat harus bisa mengidentifikasi ciri-ciri kelompok radikal ini, agar bisa terhindar dan melakukan tindakan pencegahan secara dini terhadap perkembangan kelompok tersebut.
Bupati juga mengapresiasi kegiatan dialog yang melibatkan banyak Dai ini, “karena terorisme merupakan acaman bagi negara, saya harapkan kegiatan ini bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat kabupaten pringsewu” papar Bupati yang juga Ketua PC NU Pringsewu
Bupati juga menegaskan, bahwa tidak boleh ada kegiatan maupun kelompok yang mengancam kedaulatan NKRI, “Apapun yang mengancam kedaulatan NKRI, maka setiap masyarakat wajib untuk ikut serta dalam menjaga eksistensi negara kita tercinta” tegasnya.
Kegiatan ini berlangsung pagi hingga sore, Kamis, 11/8, bertempat di Hotel Balong Kuring, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Sekitar 200Dai dan Ta’mir Masjid hadir dalam kegiatan ini.
No comments:
Post a Comment